BALUT BIDAI
Dalam sebuah pendakian banyak hal baru yang akan ditemui, mulai dari pengalaman baru, bertemu teman-teman baru, menikmati suasana alam yang baru. Namun banyak hal-hal yang tidak terduga juga saat kita melakukan sebuah pendakian, contoh simpelnya adalah kecelakaan ringan saat pendakian mulai dari terkilir, keram, cidera ringan hingga patah tulang. Tentu saja hal-hal tersebut sangat tidak ingin kita alami saat melakukan sebuah pendakian, namun jika kita tidak berhati-hati hal itu bisa saja terjadi. Untuk menangani/mengatasi problem tersebut kita perlu mengetahui sedikit ilmu tentang pembidaian untuk menghindari resiko cidera yang lebih parah lagi. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai balut bidai sederhana.
1. Pembalutan
A. Tujuan pembalutan yaitu :
- Mencegah kontaminasi
- Menghentikan perdarahan (Balut tekan)
- Memperbaiki suhu tubuh
- Melekatkan sesuatu; seperti obat dan bidai
B. Macam-macam Pembalut yang dipakai :
- Pembalut segitiga/mitela
- Pembalut pita gulung/verband
- Pembalut elastis/Elastis verband
- Pembalut cepat/Quick verband
Hal-hal penting dalam pembalutan :
- Luka terlebih dahulu dibersihkan
- Balutan harus bersih
- Balutan mencakup seluruh permukaan luka
- Dalam membalut tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar
- Bila ada simpul balutan, usahakan sedatar mungkin/jangan diatas luka
- Bila timbul rasa kebal, kesemutan dan dingin disekitar baluttan, segera lepas dan kendorkan/perbaiki balutan
- Perhatikan bentuk bagian yang akan dibalut (misalnya; bulat, siku, datar)
Tehnik pembalutan pada pergelangan tangan
Tehnik pembalutan pada bagian lengan menggunakan mitella
Tehnik pembalutan pada bagian kepala
Pembalutan pada bagian mata
Pembalutan pada bagian dada
Pembalutan pada bagian paha dan kaki
2. Bidai/Pembidaian
Tujuan utama dalam tehnik pembidaian adalah untuk memprtahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
- Mempertahankan posisi yang patah agar tidak bergerak/bergeser
- Mencegah terjadinya komplikasi
- Memudahkan dalam mobilisasi/pergerakan penderita
- Memberikan rasa nyaman
- Anggota badan sendiri
- Papan, bambu, dahan, dll (bahan yang digunakan berbentuk datar, halus dan keras supaya dapat memfiksasi bagian yang patah)
- Karton, majalah, kain
- Air splint
- Vacum matras
- Traksi, Neck collar, Spalk
Prinsip-prinsip Pemasangan Bidai :
- Bahan untuk bidai tidak mudah patah dan tidak lentur
- Panjang bidai minimal mencakup 2 sendi
- Bidai tidak dipasang diatas luka/fraktur
- Mencegah terjadinya infeksi dan penularan
- Menghentikan perdarahan
- Imobilisai (membuat stabil)
- Mengurangi penderitaan rasa sakit
- Mencegah komplikasi lebih lanjut
- Mengurangi beban psikologi penderita
Pembidaian pada tangan
Pembidaian pada kaki
SALAM LESTARI.!!!
Sumber : Jakarta Medical Service 119
Tidak ada komentar:
Posting Komentar